buatlah analisis hubungan antara pola tempat tinggal dengan bercocok tanam

MASAMANUSIA PURBA BERCOCOK TANAM (ZAMAN NEOLITIKUM) Perubahan mendasar terjadi pada awal tahapan ini. Pada masa ini manusia yang sebelumnya sekedar pengumpul makanan, mulai menjadi penghasil makanan dengan melakukan bertani dan berternak. Mereka tidak lagi hidup berpindah-pindah (nomaden), tetapi relative telah menetap dan tinggal di TARAFEKONOMI RENDAH, PENYAKIT MENULAR Pola penyakit di Indonesia ini setara dengan negara-negara lain yang berpenghasilan kurang lebih sama. Hal ini tampak jelas apabila ditelaah keadaan penyakit di berbagai negara; ternyata bahwa, negara tergolong 'miskin' banyak menderita penyakit menular, sedangkan negara yang tergolong 'kaya', banyak menderita penyakit tidak menular. sementaraatau sering disebut dengan bercocok tanam tingkat awal. Secara garis besar ciri - ciri dari kehidupan pada masa bercocok tanam adalah sebagai berikut. A. KEPERCAYAAN Manusia pada masa bermukim dan bercocok tanam sudah mengenal suatu kepercayaan terhadap kekuatan gaib. Mereka percaya terhadap hal-hal yang menakutkan atau serba hebat. 10 Seni gamelan. Kehidupan masa bercocok tanam dan hidup menetap - Kehidupan masyarakat pada masa bercocok tanam mengalami peningkatan cukup pesat. Masyarakat pra aksara pada saat itu telah memiliki tempat tinggal yang tetap. Mereka memilih tempat tinggal pada suatu tempat tertentu. Hal ini dimaksudkan agar hubungan antara manusia di dalam Kemudianjuga Abris sous roche atau tempat perlindungan di bawah karang merupakan tempat tinggal yang digunakan manusia purba. Pada masa tersebut untuk berkomunikasi dan menyampaikan pesan kepada yang lain bisa langsung ketemu, lewat orang lain, atau menggunakan simbol. Bangsa Indonesia mengakhiri masa praaksara sekitar abad ke-4 masehi. cara mengubah paket maxstream menjadi paket internet. Hubungan antara pola tempat tinggal dengan bercocok tanamSetelah masaa Zaman Mesolitikum ke Neolitikum membuktikan adanya perubahan yang cepat dari segi kebudayaan dari food gathering ke food producing dimana Homo sapien sebagai pendukungnya. Ketika mereka memulai bercocok tanam bercocok tanam, mereka memulai dengan mencoba mencari tempat tinggal, walaupun masih bersifat sementara atau berpindah pindah nomanden karena lama-kelamaan tanah subur di sekeliling mereka yang mereka gunakan akan tandus–karena pada masa itu mereka masih belum mengerti cara menyuburkan kembali tanah–dan akhirnya demikian adanya kaitan pola tempat tinggal dengan dengan bercocok tanaman adalah sebagai berikut.• Mereka yang Tinggal di dataran bercocok tanam padi• Mereka yang Tinggal di lahan miring landai bersawah, berkebun teh, kopi, dsb• Mereka yang Tinggal di lahan miring berkebun sayur• Mereka yang Tinggal di lahan terjal berkebun tanaman keras / tahunan kelawa sakit, dsb• Mereka yang Tinggal di dekat sungai tanaman buahPada masa zaman neolitikum manusia pada zaman ini sudah semakin maju dan mulai tinggal menetap dan tidak lagi nomaden atau berpindah pindah. Antara tempat tinggal dan bercocok tanam memiliki hubungan dan keterkairan, mereka bercocok tanam setelah menemukan hunian yang dapat dijadikan sebagai tempat tinggal dalam kurun waktu tertentu, tempat tinggal tersebut seperti gua. Sementara itu mereka rata-rata juga mencari tempat tinggal dan lahan yang berada di dekat dengan sungai, tentu saja untuk irigasi air. Dengan begitu, manusia pra-aksara biasanya memiliki tempat tinggal di dekat sungai/perairan. Bila lahannya sudah habis, mereka akan mencari dan membuka lahan yang baru dan mereka pun juga akan ikut pindah kemana mereka membuka lahan baru. Nah itu tadi sedikit hubungan antara pola tempat tinggal dan bercocok tanam. semoga bermanfaat

buatlah analisis hubungan antara pola tempat tinggal dengan bercocok tanam